Mungkin aku yang terlalu pencemburu
Atau memang kamu yang tak peka maksudku
Zulaicha Rahma Fadhila
Total Tayangan Halaman
Sabtu, 19 Oktober 2019
Selasa, 18 September 2018
Hai, terima kasih!
Selamat malam,
Sepertinya terlalu larut untuk menyampaikan sebuah pesan. Namun ini begitu riuh dalam pikiranku. Tak apa yaa. Kau takkan keberatan bukan? :p
Setelah sebelumnya mengucap syukur pada Penciptaku, saat ini aku ingin mengucapkan terima kasih padamu. Jika kau bertanya untuk apa. Aku akan menuliskannya di kalimat terakhir tulisanku ini.
Menurutku, kamu itu pendengar yang amat baik. Kau tak melulu terpaku pada jawaban apa yang akan kau berikan tentang hal yang diceritakan. Tapi, hebatnya kau mencoba mengerti, memahami tentang apa yang ingin disampaikan oleh sang pencerita. Dan hasilnya.. Kau selalu mengarahkan mereka untuk membuka jalan pada jalan buntu yang dihadapi. (Termasuk aku di hari ini hehe). Ku rasa kau lebih pantas menyandang gelar sarjana psikologi. Tapi gelarmu saat ini pun sudah cocok sekali. Ah, tak peduli mau gelar apapun itu. Yang ku tau, kau itu pendengar sekaligus pencerita yang baik. Selamat!
Baiklah, kembali ke tujuan awal. Ber-terima kasih. Ya, aku ingin menyampaikan rasa terima kasih ku. Terima kasih sudah sabar sekali, dua kali, tiga kali bahkan mungkin berkali - kali untuk mendengar ceritaku. Cerita apa-pun-itu. Terima kasih sudah selalu mengingatkanku untuk selalu bersyukur lebih dulu dibandingkan menggerutu. Ku rasa kau itu memang salah satu ksatria terbaik yg ditakdirkan Tuhan. Semoga kau selalu dalam lindungan Sang Maha Penyayang, dunia akhirat. Aamiin.
Dan akhir kata, terima kasih sudah merupa bintang bintang yang bertebaran di langit Planetarium Jakarta :)
Jakarta,
18.09.18 23:18
Sepertinya terlalu larut untuk menyampaikan sebuah pesan. Namun ini begitu riuh dalam pikiranku. Tak apa yaa. Kau takkan keberatan bukan? :p
Setelah sebelumnya mengucap syukur pada Penciptaku, saat ini aku ingin mengucapkan terima kasih padamu. Jika kau bertanya untuk apa. Aku akan menuliskannya di kalimat terakhir tulisanku ini.
Menurutku, kamu itu pendengar yang amat baik. Kau tak melulu terpaku pada jawaban apa yang akan kau berikan tentang hal yang diceritakan. Tapi, hebatnya kau mencoba mengerti, memahami tentang apa yang ingin disampaikan oleh sang pencerita. Dan hasilnya.. Kau selalu mengarahkan mereka untuk membuka jalan pada jalan buntu yang dihadapi. (Termasuk aku di hari ini hehe). Ku rasa kau lebih pantas menyandang gelar sarjana psikologi. Tapi gelarmu saat ini pun sudah cocok sekali. Ah, tak peduli mau gelar apapun itu. Yang ku tau, kau itu pendengar sekaligus pencerita yang baik. Selamat!
Baiklah, kembali ke tujuan awal. Ber-terima kasih. Ya, aku ingin menyampaikan rasa terima kasih ku. Terima kasih sudah sabar sekali, dua kali, tiga kali bahkan mungkin berkali - kali untuk mendengar ceritaku. Cerita apa-pun-itu. Terima kasih sudah selalu mengingatkanku untuk selalu bersyukur lebih dulu dibandingkan menggerutu. Ku rasa kau itu memang salah satu ksatria terbaik yg ditakdirkan Tuhan. Semoga kau selalu dalam lindungan Sang Maha Penyayang, dunia akhirat. Aamiin.
Dan akhir kata, terima kasih sudah merupa bintang bintang yang bertebaran di langit Planetarium Jakarta :)
Jakarta,
18.09.18 23:18
Jumat, 20 November 2015
Softskill 2: Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem
Informasi Berbasis Komputer
1. Jelaskan
pengertian sistem informasi berbasis komputer dari berbagai sumber. Minimal 3
sumber!
a. Menurut Wahyono (2004) Sistem informasi berbasis
komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuha informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
b. Sistem Informasi Berbasi Komputer (CBSI) adalah sumber
daya konseptual yang cara pengelolaannya dengan mengubah menjadi simbol-simbol
yang memiliki nilai sehingga dapat dikalkulasi. Dan cara pengelolaanya dengan
menggunakan bantuan mesin, dalam hal ini komputer.
c. Sistem
berbasis komputer adalah sistem yang komponen-komponennya atau
subsistem-subsistemnya terdiri dari orang, perangkat keras (hardware) komputer, perangkat lunak (software) komputer, basis data,
prosedur, dan dokumentasi. Keenam komponen tersebut merupakan dasar pembentuk
sistem berbasis komputer, dan komponen ke-3, ke-4, ke-5, dan ke-6 tersebut
merupakan hasil aktifitas rekayasa perangkat lunak (software engineering).
2. Jelaskan
macam-macam sistem informasi berbasis komputer di bawah ini
a.
Fokus data (SIA/EDP):
1)
Karakteristik SIA
a)
Melaksanakan tugas yang diperlukan
b)
Berpegang pada prosedur yang relatif standar
c)
Menangani data yang rinci
d)
Terutama berfokus historis
e)
Menyediakan informasi pemecahaan masalah yang minimal
b.
Fokus informasi (SIM)
1) Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Raymond McLeod)
2)
Integrasi manusia/mesin guna menyediakan informasi untuk
mendukung fungsi operasional manajemen&pengambilan keputusan pada suatu
organisasi (Gordon B. Davis)
c.
Fokus pada sistem pendukung keputusan (SPK)
1) Definisi: Sistem komputer yang interaktif yang membantu
pembuatan keputusan dalam menggunakan&memanfaatkan data&model untuk
memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
2)
Tujuan:
a) Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah
yang semi/tidak terstruktur.
b) Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer
pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat.
c)
Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan
keputusan & bukan peningkatan efisiennya.
d.
Fokus pada komunikasi (otomatis kantor)
1) Definisi: Semua sistem elektronik formal & informal
terutama yang berkaitan dengan komunikasi informal ke dan dari orang-orang di
dalam maupun di luar perusahaan.
2) Fungsi: Untuk memudahkan jenis komunikasi baik lisan
maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan
keputusan.
e.
Fokus pada konsultan (sistem pakar)
1)
Definisi: Program komputer yang berfungsi seperti manusia
yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah.
2)
Komponen ES :
a)
User
interface
b) Knowledge
interface
c) Interface
engine
d) Development
engine
3.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan:
a. Pemrosesan Batch
Batch Processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih
dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut
batch. Tiap batch ditandai dengan
identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam
batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu,
data-data tersebut akan langsung diproses.
b. Pemrosesan Online
Transaksi yang segera masuk, diproses dan
prosesnya real time, dan transaksinya
segera dibukukan.
c. Sistem Realtime
Mekanisme pengontrolan, perekaman data,
pemrosesan yang sangat cepat sehingga output yang dihasilkan dapat diterima
dalam waktu relatif sama.
4. Apa
yang maksud dengan database!
Database atau basis data adalah
kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat
diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk
menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa
tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan data yang akan disimpan.
Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi dimana
basis data merupakan gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut.
Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari
duplikasi data, hubungan antar data yang tidak jelas dan juga update yang rumit.
5. Buatkan
konsep dan struktur database beserta contoh DBMSnya dalam memecahkan masalah
(dalam psikologi)!
Sumber:
- http://fe.unpas.ac.id/fe_app/uploaduser/artikel/teguh-cbis01.pdf
- http://www.academia.edu/6066367/Makalah_Sistem_Informasi_Berbasis_Komputer
- http://ayu_ws.staff.gunadarma.ac.id
- http://zakki.dosen.narotama.ac.id/files/2011/12/BAB-8-SI-Berbasis-Komputer.pdf
- http://www.infomugi.com/2013/04/pengertian-batch-processing.html
- http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-batch-online-real-time-processing-method/
- http://www.termasmedia.com/65-pengertian/69-pengertian-database.html
Jumat, 23 Oktober 2015
SOFTSKILL: SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
SISTEM
INFORMASI PSIKOLOGI
1. Berikan
penjelasan tentang Sistem Informasi menurut berbagai sumber! Minimal 3 sumber
a.
Menurut John F. Nash (1995:8) yang
diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto, menyatakan bahwa Sistem
Informasi adalah:
Sistem Informasi adalah kombinasi dari
manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud
menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi
tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan
dasar pengambilan keputusan yang tepat.
b.
Menurut John F. Nash dan Martil B. Robert
(1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan bahwa:
Sistem Informasi adalah kombinasi dari
orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian
yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi pentingm, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal.
c.
Sedangkan menurut Henry Lucas (1988:35)
yang diterjemahkan oleh Jugianto H. M, menyatakan bahwa:
Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari
prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamanadieksekusi akan menyediakan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam
organisasi.
2. Berikan
pengertian tentang Sistem Informasi Psikologi! Dan berikan contoh penggunaan
Sistem Informasi dalam Psikologi! (Bisa dalam bentuk referensi website atau
aplikasi Dekstop. Tampilkan screenshot dari Sistem Informasi tsb)
Sistem
informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang
hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan
komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. Sistem informasi psikologi
adalah suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan
ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan penguna dalam
pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan. Contoh
penggunaan Sitem Informasi Psikologi yakni, pada perusahaan-perusahaan yang
banyak menggunakan software tentang
alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih
cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya juga.
Contohnya:
TES MBTI ONLINE.
Tes Kepribadian MBTI adalah psikotes yang
bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya.
Gambar-gambar tersebut merupakan screenshot contoh dari kegunaan sistem
informasi dalam bidang psikologi. Untuk menggunakan tes MBTI secara online
dapat mengunjungi: http://www.jatikomputer.com/2015/08/tes-kepribadian-mbti-online.html
3. Berikan
penjelasan tentang Arsitektur Komputer!
Pengertian
arsitektur komputer adalah
dapat dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus sebagai suatu seni mengenai cara
interkoneksi antara berbagai komponen perangkat keras atau hardware untuk dapat
menciptakan sebuah komputer yang dapat memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja,
dan juga target biayanya. Dalam bidang teknik komputer, definisi arsitektur
komputer adalah suatu konsep perencanaan dan juga struktur pengoperasian dasar
dari suatu sistem komputer atau ilmu yang bertujuan untuk perancangan sistem
komputer.
Arsitektur von Neumann (atau Mesin Von
Neumann) adalah arsitektur yang diciptakan oleh John von Neumann [1903 – 1957].
Arsitektur ini digunakan oleh hampir pada semua komputer pada saat ini.
Arsitektur Von Neumann ini menggambarkan komputer dengan 4 (empat) bagian
utama, yaitu: Unit Aritmatika & Logis (ALU), unit kontrol, memori, &
alat masukan & hasil (secara kolektif dinamakan I/O). Bagian tersebut
dihubungkan oleh berkas kawat, “bus”.
Arsitektur komputer ini mengandung 3
(tiga) sub-kategori, diantaranya meliputi:
·
Set intruksi (ISA).
·
Arsitektur mikro dari ISA, dan juga
· Sistem desain dari semua atau seluruh
komponen dalam perangkat keras (hardware) komputer ini.
4. Berikan
penjelasan tentang Struktur Kognitif Manusia!
Pendekatan
ini di dasarkan pada asumsi atau keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan
sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Ada tiga model perkembangan
kognitif ini, yakni:
a.
Model dari Piaget
Piaget berpendapat bahwa perkembangan manusia
dapat di gambarkan dalam konsep fungsi dan struktur. Fungsi merupakan mekanisme
biologis bawaan yang sama bagi setiap orang atau kecendrungan-kecendrungan
biologis untuk mengorganisasi pengetahuan kedalam struktur kognisi, dan untuk
beradaptasi kepada berbagai tantangan lingkungan. Tujuan dari fugsi-fungsi itu
adalah menyusun struktur kognitif internal. Sementara struktur merupakan
intereasi (saling berkaitan) sistem pengetahuan yang mendasari dan membimbing
tingkah laku inteligen. Struktur kognitif diistilahkan dengan konsep skema,
yakitu seperangkat keterampilan, pola-pola kegiatan yang fleksibel yang
denganya anak memahami lingkungan. Skema memiliki dua elemen, yaitu: (a) objek
yang ada dilingkugan dan (b) reaksi anak sebagai objek.
Menurut Wasty Soemanto (1984), skema ini
berhubungan dengan (a) refleks: bernapas, makan, dan minum; dan (b) skema
mental: skema klasifikasi (pola tingkah aku yang masih sulit diamati). Dalam
membahas fungsi-fugsi, Piaget mengelompokkannya sebagai berikut:
1)
Organisasi, yang merujuk pada fakta bahwa
semua struktur kognitif berinterelasi, dan berbegai pengetahuan baru harus
diselaraskan ke dalam system yang ada.
2)
Adaptasi, yang merujukkan pada kecendrungan
organisme untuk menyelaraskan dengan lingkungan. Adaptasi ini terdiri atas dua
subproses: (a) Asimilasi, yaitu kecenderungan untuk memehami pengalaman baru
berdasarkan pengetahuan yang telah ada; (b) Akomodasi, yaitu perubahan struktur
kognitif krena pengalaman baru. Keadaan saling mempengaruhi antara asimilasi
dan akomodasi melahirkan konsep konstruktifisme, yaitu bahwa anak secara aktif
menciptakan pengetahuan, dalam arti anak tidak hanya menerima pengetahuan
secara pasif dari lingkungan.
5.
Jelaskan keterkaitan antara Struktur
Kognisi Manusia dengan Arsitektur Komputer!
Struktur
kognisi manusia dengan komputer memiliki proses yang hampir sama yaitu
sama-sama memproses informasi atau data yang masuk. Informasi masuk melalui
otak pada manusia, sedangkan dalam komputer biasa disebut dengan input, saat
memproses informasi otak juga melakukan aktivitasnya yaitu memproses informasi
yang masuk, jika pada komputer biasa disebut dengan storage, dan pada manusia dalam mengeluarkan informasi juga
diproses oleh kognisi atau otak yang dalam komputer biasa disebut output. Arsitektur komputer sendiri
merupakan hasil dari kreativitas-kreativitas manusia yang menggunakan kognisi
nya dalam menciptakan arsitektur komputer, sehingga arsitektur komputer dan
kognisi manusia itu saling terkait satu sama lainnya.
6.
Berikan penjelasan tentang kelebihan dan kelemahan
Arsitektur Komputer dibandingkan dengan Struktur Kognitif Manusia!
Robert L. Solso, Otto H. Maclin, dan M. Kimberly
Maclin (2007) menyatakan bahwa walaupun komputer memiliki banyak kelebihan,
namun komputer juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kognitif
manusia, yaitu:
Kelebihan: Pada umumnya komputer
dapat melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat. Komputer
dapat menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang
lebih hemat. Dalam waktu yang sama, komputer dapat melakukan ribuan simulasi
dan menghasilkan ribuan data, dan lain-lain.
Kelemahan: Komputer tidak
memiliki emosi seperti manusia. Komputer tidak dapat melakukan generalisasi. Komputer
tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks. Komputer tidak mampu membuat
kesimpulan. Manusia lebih unggul dalam mengenali wajah, dan lain-lain
SUMBER:
ana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../SISTEM+INFORMASI.ppt
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.../TEORI_PERKEMBANGAN.pdf
Rabu, 22 April 2015
PSIKOTERAPI (ARTIKEL 6)
PERSON CENTERED THERAPY (Part 1)
Konsep Dasar
§
Pandangan
tentang sifat manusia
Pandangan client-centered
tentang sifat manuisa menolak konsep tentang kecenderungan-kecenderungan
negatif dasar. Pandangan tentang manusia yang positif ini memiliki
implikasi-implikasi yang berarti bagi praktek terapi client-centered. Berkat pandangan filosofis bahwa individu memiliki
kesanggupan yang inheren untuk menjauhi maladjustment
menuju keadaan psikologis yang sehat, terapis meletakkan tanggung jawab
utamanya bagi proses terapi pada klien. Model client-centered menolak konsep yang memandang terapis sebagai
otoritas yang mengetahui yang terbaik dan yang memandang klien sebagai manusia
pasif yang hanya mengikuti perintah-perintah terapis. Oleh karena itu, terapi client-centered berakar pada kesanggupan
klien untuk sadar dan membuat keputusan.
§
Ciri-Ciri
pendekatan Client-Centered
a. Pendekatan client-centered
difokuskan pada tanggung jawan dan kesanggupan klien untuk menemukan cara-cara
menghadapi kenyataan secara lebih penuh
b. Pendekatan client-centered
menekankan dunia fenomenal klien
c. Prinsip-prinsip terapi client-centered
diterapkan pada individu dengan taraf psikologisnya yang relatif normal maupun
pada individu yang derajat penyimpangan psikologisnya lebih besar
§
Unsur-Unsur
Terapeutik
a. Tujuan terapeutik
Tujuan
dasar dari terapi ini adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha
membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang berfungsi penuh. Guna
mencapai tujuan terapeutik tersebut, terapis perlu mengusahakan agar klien bisa
memahami hal-hal yang ada dibalik topeng yang dikenakannya.
b. Fungsi dan Peran Terapis
Peran
terapis berakar pada cara-cara keberadaannya dan sikap-sikapnya, bukan pada
penggunaan teknik-teknik yang dirancang untuk menjadikan klien“berbuat
sesuatu”. Terapis harus bersedia menjadi nyata dalamhubungan dengan klien.
Terapis menghadapi klien berlandaskan pengalaman dari saat ke saat dan membantu
klien dengan jalan memasuki dunianya alih-alih menurut kategori-kategori
diagnostik yang telah dipersiapkan. Melalui perhatian yang tulus, respek,
penerimaan, dan pengertian terapis, klien bisa menghilangkan
pertahanan-pertahanan dan persepsi-persepsinya yang kaku serta bergerak menuju
taraf fungsi pribadi yang lebih tinggi.
c. Teknik-teknik dan prosedur-prosedur terapeutik
Perkembangan
pendekatan client-centered disertasi
oleh peralihan dari penekanan pada teknik-teknik terapeutik kepada penekanan
pada kepribadian, keyakinan-keyakinan, dan sikap-sikap terapis, serta pada
hubungan terapeutik. Hubungan terapeutik, yang selanjutnya menjadi variabel
yang sangat penting, tidak identik dengan apa yang dikatakan atau dilakukan
terapis. Dalam kerangka client-centered,
“teknik-teknik”-nya adalah pengungkapan dan pengkomunikasian penerimaan,
respek, dan pengertian, serta berbagai upaya dengan klien dalam mengembangkan
kerangka acuan internal dengan memikirkan, merasakan, dan mengeksplorasi.
Menurut pandangan pendekatan client-centered,
penggunaan teknik-teknik sebagai muslihat terapis akan mendepersonalisasi
hubungan terapis klien. Teknik-teknik harus menjadi suatu pengungkapan yang
jujur dari terapis, dan tidak bisa digunakan secara sadar diri sebab, dengan
demikian, terapis tidak akan menjadi sejati.
Sumber:
Corey, G. (2003).
Teori dan Praktek Konseling & Terapi. Bandung: PT Refika
Aditama
PSIKOTERAPI (ARTIKEL 5)
TERAPI
HUMANISTIC EKSISTENSIAL (Part 2)
Konsep
Dasar
§
Pandangan tentang Sifat Manusia
Pendektan
terapi eksistensial bukan suatu pendekatan terapi tunggal, melainkan suatu
pendekatan yang mencakup terapi-terapi yang berlainan yang kesemuanya
berlandaskan konsep-konsep dan asumsi-asumsi tentang manusia.
a.
Kesadaran diri
Manusia memiliki kesanggupan untuk
menyadari dirinya sendiri, suatu kesanggupan yang unik dan nyata yang
memungkinkan manusia mampu berpikir dan memutuskan. Semakin kuat kesadaran diri
itu pada seseorang, maka akan semakin besar pula kebebasan yang ada pada orang
itu.
b.
Kebebasan, tanggung jawab, dan
kecemasan
Kesadaran atas kebebasan dan tanggung
jawab bisa menimbulkan kecemasan yang menjadi atribut dasar pada manusia.
Kecemasan eksitensial juga disebabkan oleh kesadaran atas keterbatasannya dan
atas kemungkinan yang tak terhindarkan untuk mati (nonbeing). Kesadaran atas kematian memiliki arti penting bagi
kehidupan individu sekarang, sebab kesadaran tersebut menghadapkan pada
individu pada kenyataan bahwa ia memiliki waktu yang terbatas untuk
mengaktualkan potensi-potensinya.
c.
Penciptaan makna
Manusia itu unik, dalam arti bahwa dia
berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan
memberikan makna bagi kehidupan. Menjadi manusia juga berarti menghadapi
kesendirian: manusia lahir ke dunia sendirian dan mati sendirian pula.
Kegagalan dalam menciptakan hubungan yang bermakna bisa menimbulkan
kondisi-kondisi isolasi, depersonalisasi, alineasi, keterasingan dan kesepian.
Patologi dipandang sebagai kegagalan menggunakan kebebasan untuk mewujudkan
potensi-potensi seseorang.
§
Unsur-Unsur Terapi
§
Tujuan Terapeutik
Terapi eksistensial bertujuan agar
klien mengalami keberadaannya secara otentik dengan menjadi sadar atas
keberadaan dan potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan
bertindak sesuai dengan kemampuannya. Pada dasarnya terapi eksistensial adalah
meluaskan kesadaran diri klien, dan karenanya meningkatkan kesanggupan
pilihannya, yakni menjadi bebas dan bertanggungjawab atas hidupnya. Terapi
eksistensial juga bertujuan untuk membantu klien agr mampu menghadapi kecemasan
sehubungan dengan tindakan memilih diri, dan menerima kenyataan bahwa dirinya
lebih dari sekadar korban kekuatan-kekuatan deterministik di luar dirinya.
§
Fungsi dan Peran Terapis
Tugas utama terapis adalah berusaha
memahami klien sebagai ada-dalam-dunia.
May (1961) memandang tugas terapis di antaranya adalah membantu klien agar
menyadari keberadaannya dalam dunia. Frankl (1959) menjabarkan peran terapis
sebagai “spesialis mata ketimbang pelukis”, yang “bertugas” memperluas dan
mamperlebar lapangan visual pasien sehingga spektrum keseluruhan dari makna dan
nilai-nilai menjadi disadari dan dapat diamati oleh pasien.
§
Teknik-teknik Terapi
Tidak seperti kebanyakan pendekatan terapi,
pedekatan eksistensial-humanistik tidak memiliki teknik-teknik yang ditentukan
secara ketat. Prosedur-prosedur terapeutik dapat diambil dari beberapa
pendekatan terapi lainnya. Metode-metode yang berasal dari terapi Gestalt dan
Analisis Transaksional sering digunakan, dan sejumlah prisnsip dan prosedur
psikoanalisis bisa diintegrasikan ke dalam pendekatan eksisensial-humanistik.
Sumber:
Corey,
G. (2003). Teori dan Praktek Konseling & Terapi. Bandung: PT Refika Aditama
PSIKOTERAPI (ARTIKEL 4)
TERAPI PSIKOANALIS (Part 2)
Konsep
Dasar
§
Struktur Kepribadian
Menurut
pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri dari tiga sistem yaitu id, ego
dan superergo. Ketiganya adalah nama
bagi proses-proses psikologis dan merupakan fungsi-fungsi kepribadian sebagai
keseluruhan ketimbang sebagai tiga bagian yang terasing satu sama lain.
a.
Id
Merupakan komponen biologis dan bersifat tidak
sadar. Id merupakan sistem kepribadian
yang orisinil. Id merupakan tempat bersemanyamnya naluri-naluri. Id kurang terorganisasi, buta, menuntut
dan mendesak. Id diatur oleh asas
kesenangan yang diarahkan pada
pengurangan tegangan, penghindaran kesakitan, dan perolehan kesenangan, bersifat
tidak logis, amoral dan didorong oleh satu kepentingan: memuaskan
kebutuhan-kebutuhan naluriah sesuai dengan asa kesenangan. Id tidak pernah mtang dan selalu menjadi anak manja dari
kepribadian tidak berpikir, dan hanya mengingikan atau bertindak
b.
Ego
Ego
merupakan komponen psikologi yng memiliki kontak dengan dunia eksteral dari
kenyataan. Ego adalah eksekutif dari
kepribadian yang memerintah, mengendalikan dan mengatur. Tugas utama ego adalah megentarai antara
naluri-naluri dengan lingkungan sekitar. Ego
mengendalikan kesadaran dan melaksanakan sensor. Dengan diatur oleh asas
kenyataan, ego berlaku realistis dan
berpikir logis serta merumuskan rencana-rencana tindakan bagi pemuasan
kebutuhan-kebutuhan. Ego adalah
tempat bersemayam intelegensi dan rasionalitas yang mengawasi dan mengendalikan
impuls-impuls buta dari id. Sementara
id hanya mengenal kenyataan
subjektif, ego memperbedakan
bayangan-bayangan mental dengan hal-hal yang terdapat di dunia eksternal.
c.
Superego
Superego adalah
cabang moral atau hukum dari kepribadian. Superego
adalah kode moral individu yang urusan utamanya adalah apakah suatu tindakan
baik atau buruk, benar atau salah. Superego
mempresentasikan nilai-nilai tradisional dan ideal-ideal masyarakat yang
diajarkan oleh orang tua kepada anak. Superego
berfungsi menghambat impuls-impuls id.
Superego berkaitan dengan imbalan-imbalan dan hukuman-hukuman.
§
Mekanisme Pertahan Ego
Mekanisme-mekanisme
pertahanan ego itu tidak selalu patologis, dan bisa memiliki nilai penyesuaian
jika tidak memiliki suatu gaya hidup untuk menghindari kenyataan.
Mekanisme-mekanisme pertahanan yang digunakan individu bergantung pada taraf
perkembangan dan derajat kecemasan yang dialaminya. Mekanisme-mekanisme
pertahanan sama-sama memiliki dua ciri, yaitu menyangkal datau mendistorsi
kenyataan dan beroperasi pada taraf tak sadar. Berikut merupakan bentuk-bentuk
dari mekanisme pertahanan ego:
a.
Penyangkalan
Pertahanan melawan kecemasan dengan “menutup mata”
terhadap keberadaan kenyataan yang mengancam. Individu menolak sejumlah aspek
kenyataan yang membangkitkan kecemasan. Kecemasan atas kematian orang yang
dicintai, misalnya, sering dimanifestasikan oleh penyangkalan terhadap fakta
kematian. Dalam peristiwa-peristiwa tragis seperti perang atau bencana-bencana
yang lainnya, orang-orang sering berkecenderungan membutakan diri terhadap
kenyataan-kenyataan yang terlalu menyakitkan untuk diterima
b.
Proyeksi
Mengalamatkan sifat-sifat tertentu yang tidak bisa
diterima oleh ego kepada orang lain. Misalnya A benci kepada B, namun superego
menyatakan bahwa membenci bukanlah hal yang baik dan dapat diterima oleh
masyarakat. Sehingga, untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh individu A
ia memproyeksikan bahwa B yang membenci A.
c.
Fiksasi
Menjadi “terpaku” pada tahap-tahap perkembangan
yang lebih awal karena mengambil langkah ke tahap selanjutnya bisa menimbulkan
kecemasan. Anak yang terlalu bergantung menunjukkan pertahanan berupa fiksasi;
kecemasan menghambat si anak belajar mandiri.
d.
Regresi
Melangkah mundur ke fase perkembangan yang lebih
awal yang tuntutan-tuntutannya tidak terlalu besar. Misalnya seorang anak yang
takut sekolah memperlihatkan tingkah laku infantil seperti mengangis,
bersembunyi dan menggantungkan diri pada guru.
e.
Rasionalisasi
Merupakan mekanisme pertahanan dimana individu
menciptakan alasan-alasan yang “baik” guna menghindarkan ego dari cedera. Misalnya seorang pemuda yag ditinggalkan
kekasihnya, guna menyembuhkan ego-nya
yan terluka ia menghibur diri bahwa si gadis tidak berharga dan bahwa dirinya
memang tidak baik untuknya.
f.
Sublimasi
Menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi atau
yang secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongan-dorongannya. Contohnya,
dorongan agresif yang ada pada seseorang disalurkan ke dalam aktivitas bersaing
dibidang olah raga sehingga dia menemukan jalan bagi pengungkapan agresifnya.
g.
Displacement
Mengarahkan energi kepada objek atau orang lain
apabila objek asal atau orang yang sesungguhnya tidak bisa dijangkau. Misalnya seseorang
anak yang merasa kesal karena dinasehati oleh orangtuanya kemudian membanting
pintu karena ia tidak dapat menyalurkan rasa kesalnya kepada orangtuanya.
h.
Represi
Melupakan isi kesadaran yang traumatis atau bisa
membangkitkan kecemasan; mendorong kenyataan yang tidak bisa diterima kapada
ketaksadaran atau menjadi tidak menyaadari hal-hal yang menyakitkan. Represi,
yang merupakan salah satu konsep Freud paling penting, menjadi basis bagi
banyaj pertahanan ego lainnya dan bagi gangguan-gangguan neurotik.
i.
Reaksi Formasi
Melakukan tindakan-tindakan yang berlawanan dengan
hasrat-hasrat tak sadar. Jika perasaan-perasaan lebih dalam menimbulkan
ancaman, maka seseorang menampilkan tingkah laku yang berlawanan guna
menyangkal perasaan-perasaan yang bisa menimbulkan ancaman-ancaman itu. Orang
yang menunjukkan sikap menyenangkan yang berlebihan atau terlalu baik boleh
jadi berusaha menutupi kebencian atau perasaan-perasaan negatifnya.
§
Perkembangan Psikoseksual
a.
Fase Oral (0-1 tahun)
Tugas perkembangan utama fase oral adalah
memperoleh rasa percaya, percaya kepada orang lain, kepada dunia dan kepada
diri sendiri. Cinta adalah perlindungan terbaik terhadap ketakukan,
ketidakamanan. Anak-anak yang dicintai oleh orang lain hanya akan mendapat
sedikit kesulitan dalam menerima dirinya sendiri. Sedangkan anak yang merasa tidak
diinginkan,tidak diterima, dan tidak dicintai cenderung mengalami kesulitan
yang besar dalam menerima diri sendiri. Efek penolakan pada fase oral adalah
kecenderungan di masa kanak-kanak selanjutnya untuk menjadi penakut, tidak
aman, haus akan perhatian, iri, agresif, benci dan kesepian.
b.
Fase Anal (1-3 tahun)
Tugas perkembangan pada fase anal adalah belajar
mandiri, memiliki kekuatan pribadi dan otonomi, serta belajar bagaimana
mengakui dan menangani perasaan-perasaan yang negatif.
c.
Fase Falik (3-5 tahun)
Fase falik adalah periode perkembangan hati
nurani, suatu masa ketika anak-anak belajar mengenal standar-standar moral.
Selama fase falik anak perlu belajar menerima perasaan-perasaan seksualnya
sebagai hal yang alamiah dan belajar memandang tubuhnya sendiri secara sehat.
Mereka membutuhkan model-model yang memadai bagi identifikasi peran seksual.
Pada fase falik ini anak membentuk sikap-sikap mengenai kesenangan fisik ,
mengenai apa yang “benar” dan yang “salah” serta mengenai apa yang “maskulin”
dan yang “feminin”.
§
Unsur-Unsur Terapi
a.
Tujuan terapeutik
Tujuan terapi psikoanalitik adalah membentuk
kembali struktur karakter individual dengan jalan membuat kesadaran yang tak
disadari di dalam diri klien. Proses terapeutik difokuskan pada upaya mengalami
kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman-pengalaman masa
lampau direkonstruksikan, dibahas, dianalisis, dan ditafsirkan dengan sasaran
merekonstruksi kepribadian. Terapi psikoanalitik menekankan dimensi afektif
dari upaya menjadikan ketaksadaran diketahui. Pemahaman dan pengertian
intelektual memiliki arti penting, tetapi perasaan-perasaan dan ingatan-ingatan
yang berkaitan dengan pemahaman diri lebih penting lagi.
b.
Fungsi dan Peran Terapis
Karakteristik psikoanalisis adalah, terapis atau
analis membiarkan dirinya anonim serta hanya berbagi sedikit perasaan dan
pengalaman sehingga klien memproyeksikan dirinya kepada analis.
Proyeksi-proyeksi klien, yang menjadi bahan terapi, ditafsirkan dan dianalisis.
Analis terutama berurusan dengan usaha membantu klien dalam mencapai kesadaran
diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal, dalam menangani
kecemasan secara realisitis, serta dalam memperoleh kendali atas tingkah laku
yang impulsif dan rasional. Salah satu fungsi utama analis adalah mengajarkan
arti proses-proses ini kepadaklien sehinggaklien mampu memperoleh pemahaman
terhadap masalah-masalahnya sendiri, mengalami peningkatan kesadaran atas
cara-cara untuk berubah dan, dengan demikian, memperoleh kendali yang lebih
rasional atas kehidupannya sendiri.
c.
Teknik-Teknik Terapi
§
Asosiasi Bebas
Asosiasi bebas adalah suatu metode pemanggilan
kembali pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi-emosi yang
berkaitan dengan situasi-situasi traumatik dimasa lampau yang dikenal dengan
sebutnan katarsis.
§
Penafsiran
Penafsiran adalah suatu prosedur dasar dalam
menganalisis asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi dan
transferensi-trasnferensi. Fungsi penafsiran-penafsiran adalah mendorong ego
untuk mengasimilasi bahan-bahan baru dan mempercepat proses penyingkapan bahan
tak sadar lebih lanjut.
§
Analisis mimpi
Analisis mimpi adalah sebuah prosedur yang penting
untuk menyingkap bahan yang tak disadari dan memberikan kepada klien pemahaman
atas beberapa area masalah yang tidak terelakkan.
§
Analisis dan penafsiran resistensi
Resistensi, sebuah konsep yang fundamental dalam
praktek terapi psikoanalitik, adalah sesuatu yang melawan kelangsungan terapi
dan mencegah klien mengemukakan bahan yang tak disadari.
§
Analisis dan penafsiran trasnferensi
Analisis transferensi adalah teknik yang utama
dalam psikoanalisis, sebab mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa
lampaunya dalam terapi. Ia memungkinkan klien mampu memproleh pemahaman atas
sifat dari fikasi-fiksasi dari deprivasi-deprivasinya, dan menyajikan pemahaman
tentang pengaruh masa lampau terhadap kehidupannya sekarang.
Sumber:
Corey, G. (2003). Teori dan Praktek Konseling
& Terapi.
Bandung: PT Refika Aditama
Langganan:
Postingan (Atom)