Resensi Buku
Judul Buku
: Berjuta Rasanya
Penulis : Tere Liye
Penerbit
: Mahaka Publishing
Halaman : 205 lembar
Novel ini
menceritakan tentang motivasi mengenai cinta dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
novel ini, terdapat 15 bagian cerita yang memiliki benang merahnya
masing-masing, yaitu Bila
Semua Wanita Cantik, Hiks!
Kupikir Kau Naksir Aku, Cinta
Zooplankton, Cintanometer, Harga
Sebuah Pertemuan, Kotak-kotak
Kehidupan Andrei, Mimpi-mimpi Laila Majnun, Kutukan Kecantikan Miss-X, LOVE ver
7.0 & MARRIED ver 9.0, Kupu-Kupu Monarch, Joni dan Doni, Lily dan Tiga Pria Itu, Kutukan Kecantikan Miss-X-2,
Pandangan Pertama Zalaiva, dan yang terakhir berjudul Antara Kau dan Aku. Namun,
dalam tulisan saya kali ini, saya akan menceritakan beberapa bagian saja
dari ke-15 cerita yang ada. Beberapa
bagian itu ialah...
© Bila Semua
Wanita Cantik
Kecantikan adalah hal yang ingiinkan oleh semua wanita. Bagian
ini, menceritakan tentang seorang wanita yang memiliki keinginan untuk menjadi
wanita yang cantik. Ia selalu berdoa ada keajaiban agar ia menjadi cantik saat
ia terbangun dari tidurnya. Doanya terkabul namun tidak seperti yang
diinginkan, karena bukan dia yang berubah menjadi cantik, melainkan seluruh
wanita lain yang ada di bumi kecuali dia dan sahabatnya. Dia pun kesal karena
doanya yang terkabul tidak sesuai dengan keinginannya.
Setelah berbulan-bulan, para pria merasa bosan dengan
wanita yang cantik. Dia dan sahabatnya pun mulai diperebutkan oleh pria-pria
tampan karena hanya mereka berdua saja yang ‘berbeda’ dengan wanita lainnya.
Akibatnya, mereka pun bertengkar karena menyukai pria yang sama. Akhirnya, ia
pun berdoa agar semua kembali seperti semula karena ia tidak mau membayar
persahabatannya hanya dengan seorang pria tampan.
Menurut saya, cerita ini mengajarkan kita bahwa cantik itu bersifat relatif. Karena
pada dasarnya semua wanita itu cantik tergantung dari sudut pandang mana kita
melihat mereka. Sebab, “seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka
suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang
menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi.
Tetapi, seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! karena hati tidak pernah
mengajarkan tentang ukuran realtif lebih baik atau lebih buruk.
© Harga Sebuah
Pertemuan
Bab ini mengajarkan bahwa betapa mahalnya harga dari sebuah
pertemuan karena dalam cerita ini, seseorang harus membunuh keluarganya hanya
untuk bertemu dengan laki-laki yang ia sukai. Ia harus mengorbankan nyawa dari
ayah, ibu tiri dan tantenya hanya untuk bertemu dengan orang tersebut. Sampai
akhirnya ia pun menyesal karena saat ia membunuh korbannya yang ketiga yaitu
tantenya, ia tidak bertemu dengan laki-laki yang ia sukai, dan ia pun
menyadari ia tidak memiliki siapapun sekarang.
Inti dari
cerita ini ialah “berkorban untuk seseorang yang kita sukai tidak harus
mengorbankan orang lain.”
© Kupu-Kupu
Monarch
Hari Monarch ialah hari dimana orang-orang mempercayai jiwa-jiwa
yang sudah meninggal akan kembali dalam perwujudan kupu-kupu berwarna kuning.
Kupu-kupu itu selalu ada di pemakaman setiap hari Monarch dan menghilang
bersamaan dengan tenggelamnya matahari. Hingga sekarang, tidak ada yang
mengetahui darimana dan kemana kupu-kupu Monarch tersebut.
Alkisah, kupu-kupu Monarch tersebut diawali dengan
meninggalnya seorang wanita pincang dengan bayi dalam kandungannya yang
diabaikan oleh suaminya. Sebelumnya, mereka adalah pasangan yang harmonis,
istrinya adalah seorang wanita tercantik di desanya, banyak lelaki yang melamarnya
tetapi dia lebih memilih suaminya itu yang hanya seorang petani miskin. Hingga
suatu hari, suaminya pun sakit parah. Setelah pengorbanan yang dilakukan
istrinya, suaminya malah meninggalkannya. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang
dikorbankan oleh istrinya itu? Mengapa istrinya bisa berubah menjadi kupu-kupu
Monarch?
© Joni dan Doni
Bagian ini menceritakakn tentang dua orang yang memiliki
nasib yang berbeda. Dan inti dari cerita dalam bab ini ialah :
“Teman itu
penting untuk membagi kisah disaat senang ataupun sedih, karena biarpun saat
senang, kalau kita tidak memiliki teman untuk berbagi kita akan merasa sedih,
begitupun sebaliknya, walaupun kita sedang merasa sedih namun kita
memiliki teman untuk berbagi, kesedihan itu pun berubah menjadi kesenangan.”
© Pandangan
Pertama Zalaiva
Ada seorang kakek yang tinggal bersama cucunya bernama Zalaiva.
Ia tinggal bersama kakeknya karena orang tuanya bercerai dan meninggalkan
Zalaiva bersama kakeknya. Oleh sebab itu, Kakeknya selalu bercerita tentang
keindahan cinta, menurut kakeknya:
“Cinta itu
seperti burung, ia akan membawamu terbang kemana saja. Membuatmu bisa memandang
seluruh isi dunia dengan suka cita, bahkan terkadang kau merasa seluruh dunia
ini hanya milikmu seorang.”
“Cinta itu
menyenangkan seperti musik tetapi cinta sejati akan tetap membuatmu menari
meskipun musiknya telah lama berhenti.”
“ Cinta sejati
juga seperti hantu. Semua orang membicarakannya, tetapi sedikit sekali yang
benar-benar pernah melihatnya.”
“Cinta sejati
juga seperti air sungai, sejuk, menyenangkan dan terus mengalir. Mengalir terus
ke hilir tidak pernah berhenti. Semakin lama semakin besar karena semakin lama
semakin banyak anak sungai yang bertemu. Begitu juga cinta, semakin lama
mengalir semakin besar batang perasaannya.”
Namun,
menurut Zalaiva kakeknya itu salah tentang cinta:
“Cinta itu
tidak seperti air sungai, sejuk dan menyenangkan. Baginya, sekarang cinta lebih
seperti moncong meriam. Sesaat lalu melontarkan tinggi sekali hingga ke atas
awan, tetapi sekejap kemudian menghujamkannya dalam-dalam ke perut bumi.”
“Cinta tidak
memberikannya sepasang sayap indah. Ia bukan hanya tidak bisa terbang
sekarang, untuk bergerak sedikitpun terasa menyakitkan sekali.”
“Cinta juga
tidak membuat ia merasa memiliki dunia ini, ia justru merasa kehadirannya di
dunia sia-sia belaka. Cinta memang lebih mirip hantu, semua orang
membicarakannya tetapi sedikit sekali yang benar-benar pernah melihatnya. Dan
ketika kau berhasil melihatnya kau lari sungguh ketakutan.”
“Cinta sejati tidak selau seperti musik yang selalu membuatmu menari meskipun sudah lama berhenti. Ia sekarang justru mengharapkan musik itu tidak sedetikpun pernah dimainkan.”
Kakeknya hanya
benar mengenai satu hal “Kalian
sama sekali tidak memerlukan mata untuk memandang cinta sejatimu. Tidak
memerlukan kelopak mata untuk mengenalinya. Ia selalu datang, tak pernah
tersesat.”
Itulah yang dapat saya ceritakan.
Untuk cerita yang lebih lengkap silahkan baca sendiri yaaa....
©©©Sekian©©©
Tidak ada komentar:
Posting Komentar