Total Tayangan Halaman

Sabtu, 25 Januari 2014

Resensi Buku Berjuta Rasanya

Resensi Buku

Judul Buku            : Berjuta Rasanya
Penulis                   : Tere Liye
Penerbit                : Mahaka Publishing
Halaman                : 205 lembar


Novel ini menceritakan tentang motivasi mengenai cinta dalam kehidupan sehari-hari. Dalam novel ini, terdapat 15 bagian cerita yang memiliki  benang merahnya masing-masing, yaitu Bila Semua Wanita Cantik, Hiks! Kupikir Kau Naksir Aku, Cinta Zooplankton, Cintanometer, Harga Sebuah Pertemuan, Kotak-kotak Kehidupan Andrei, Mimpi-mimpi Laila Majnun, Kutukan Kecantikan Miss-X, LOVE ver 7.0 & MARRIED ver 9.0, Kupu-Kupu Monarch, Joni dan Doni, Lily dan Tiga Pria Itu, Kutukan Kecantikan Miss-X-2, Pandangan Pertama Zalaiva, dan yang terakhir berjudul Antara Kau dan Aku. Namun, dalam tulisan saya kali ini, saya akan menceritakan beberapa bagian  saja dari ke-15 cerita yang ada. Beberapa bagian itu ialah...

©     Bila Semua Wanita Cantik

       Kecantikan adalah hal yang ingiinkan oleh semua wanita. Bagian ini, menceritakan tentang seorang wanita yang memiliki keinginan untuk menjadi wanita yang cantik. Ia selalu berdoa ada keajaiban agar ia menjadi cantik saat ia terbangun dari tidurnya. Doanya terkabul namun tidak seperti yang diinginkan, karena bukan dia yang berubah menjadi cantik, melainkan seluruh wanita lain yang ada di bumi kecuali dia dan sahabatnya. Dia pun kesal karena doanya yang terkabul tidak sesuai dengan keinginannya.
         
          Setelah berbulan-bulan, para pria merasa bosan dengan wanita yang cantik. Dia dan sahabatnya pun mulai diperebutkan oleh pria-pria tampan karena hanya mereka berdua saja yang ‘berbeda’ dengan wanita lainnya. Akibatnya, mereka pun bertengkar karena menyukai pria yang sama. Akhirnya, ia pun berdoa agar semua kembali seperti semula karena ia tidak mau membayar persahabatannya hanya dengan seorang pria tampan.

      Menurut saya, cerita ini mengajarkan kita bahwa cantik itu bersifat relatif. Karena pada dasarnya semua wanita itu cantik tergantung dari sudut pandang mana kita melihat mereka. Sebab,  “seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi. Tetapi, seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran realtif lebih baik atau lebih buruk.

©     Harga Sebuah Pertemuan

        Bab ini mengajarkan bahwa betapa mahalnya harga dari sebuah pertemuan karena dalam cerita ini, seseorang harus membunuh keluarganya hanya untuk bertemu dengan laki-laki yang ia sukai. Ia harus mengorbankan nyawa dari ayah, ibu tiri dan tantenya hanya untuk bertemu dengan orang tersebut. Sampai akhirnya ia pun menyesal karena saat ia membunuh korbannya yang ketiga yaitu tantenya, ia tidak bertemu dengan laki-laki yang ia  sukai, dan ia pun menyadari ia tidak memiliki siapapun sekarang.

Inti dari cerita ini ialah “berkorban untuk seseorang yang kita sukai tidak harus  mengorbankan orang lain.”

©     Kupu-Kupu Monarch

        Hari Monarch ialah hari dimana orang-orang mempercayai jiwa-jiwa yang sudah meninggal akan kembali dalam perwujudan kupu-kupu berwarna kuning. Kupu-kupu itu selalu ada di pemakaman setiap hari Monarch dan menghilang bersamaan dengan tenggelamnya matahari. Hingga sekarang, tidak ada yang mengetahui darimana dan kemana kupu-kupu Monarch tersebut.

         Alkisah, kupu-kupu Monarch tersebut diawali dengan meninggalnya seorang wanita pincang dengan bayi dalam kandungannya yang diabaikan oleh suaminya. Sebelumnya, mereka adalah pasangan yang harmonis, istrinya adalah seorang wanita tercantik di desanya, banyak lelaki yang melamarnya tetapi dia lebih memilih suaminya itu yang hanya seorang petani miskin. Hingga suatu hari, suaminya pun sakit parah. Setelah pengorbanan yang dilakukan istrinya, suaminya malah meninggalkannya. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang dikorbankan oleh istrinya itu? Mengapa istrinya bisa berubah menjadi kupu-kupu Monarch?

©     Joni dan Doni

         Bagian ini menceritakakn tentang dua orang yang memiliki nasib yang berbeda.  Dan inti dari cerita dalam bab ini ialah :

“Teman itu penting untuk membagi kisah disaat senang ataupun sedih, karena biarpun saat senang, kalau kita tidak memiliki teman untuk berbagi kita akan merasa sedih, begitupun  sebaliknya, walaupun kita sedang merasa sedih namun kita memiliki teman untuk berbagi, kesedihan itu pun berubah menjadi kesenangan.”

©     Pandangan Pertama Zalaiva

        Ada seorang kakek yang tinggal bersama cucunya bernama Zalaiva. Ia tinggal bersama kakeknya karena orang tuanya bercerai dan meninggalkan Zalaiva bersama kakeknya. Oleh sebab itu, Kakeknya selalu bercerita tentang keindahan cinta, menurut kakeknya:

Cinta itu seperti burung, ia akan membawamu terbang kemana saja. Membuatmu bisa memandang seluruh isi dunia dengan suka cita, bahkan terkadang kau merasa seluruh dunia ini hanya milikmu seorang.”

“Cinta itu menyenangkan seperti musik tetapi cinta sejati akan tetap membuatmu menari meskipun musiknya telah lama berhenti.”

“ Cinta sejati juga seperti hantu. Semua orang membicarakannya, tetapi sedikit sekali yang benar-benar pernah melihatnya.”

“Cinta sejati juga seperti air sungai, sejuk, menyenangkan dan terus mengalir. Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti. Semakin lama semakin besar karena semakin lama semakin banyak anak sungai yang bertemu. Begitu juga cinta, semakin lama mengalir semakin besar batang perasaannya.”

       Namun, menurut Zalaiva kakeknya itu salah tentang cinta:

Cinta itu tidak seperti air sungai, sejuk dan menyenangkan. Baginya, sekarang cinta lebih seperti moncong meriam. Sesaat lalu melontarkan tinggi sekali hingga ke atas awan, tetapi sekejap kemudian menghujamkannya dalam-dalam ke perut bumi.

“Cinta tidak memberikannya sepasang sayap  indah. Ia bukan hanya tidak bisa terbang sekarang, untuk bergerak sedikitpun terasa menyakitkan sekali.”

“Cinta juga tidak membuat ia merasa memiliki dunia ini, ia justru merasa kehadirannya di dunia sia-sia belaka. Cinta memang lebih mirip hantu, semua orang membicarakannya tetapi sedikit sekali yang benar-benar pernah melihatnya. Dan ketika kau berhasil melihatnya kau lari sungguh ketakutan.”

“Cinta sejati tidak selau seperti musik yang selalu membuatmu menari meskipun sudah lama berhenti. Ia sekarang justru mengharapkan musik itu tidak sedetikpun pernah dimainkan.”

Kakeknya hanya benar mengenai satu hal “Kalian sama sekali tidak memerlukan mata untuk memandang cinta sejatimu. Tidak memerlukan kelopak mata untuk mengenalinya. Ia selalu datang, tak pernah tersesat.”

Itulah yang dapat saya ceritakan. Untuk cerita yang lebih lengkap silahkan baca sendiri yaaa....


©©©Sekian©©©


Tidak ada komentar:

Posting Komentar